Menumbuhkan Iman, Ketika Berada di dalam Penjara
_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________
Lukas 4:18-19
”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Tuhan membuka jalan bagi kami untuk dapat bermitra dengan gereja lokal dalam mengadakan Gerakan Baca Alkitab ABBA90 dan mendistribusikan Alkitab kepada beberapa rumah tahanan dan lapas di Yogyakarta. Berikut ini kisah selengkapnya dari Bapak Manoel :
Hari ini, tepatnya pada tanggal 16 Februari 2024, kami mengalami dan menyaksikan hal yang transformatif sedang terjadi.
Setelah berulang kali mencoba dengan gigih, akhirnya kami dapat kesempatan mengunjungi salah satu penjara di provinsi Yogyakarta, Indonesia.
Ketika kami masuk, semua barang kami diperiksa dengan teliti untuk mendapatkan dokumen-dokumen pengesahan. Dengan ditemani oleh dua orang anggota Kementerian Agama dan seorang pendeta setempat, yang namanya akan kami rahasiakan, kami memasuki kompleks penjara.
Petugas keamanan membawa kami langsung ke kapel penjara, di mana sebuah kelompok kecil yang terdiri dari 12 orang telah menunggu kami.
Namun, bagian yang paling berdampak adalah kisah dari salah satu narapidana. Ia mengungkapkan kepada kami bahwa mereka dilarang untuk menyimpan Alkitab di dalam sel mereka. Hal tersebut dikarenakan beberapa narapidana akan menggunakannya untuk melinting rokok.
Situasi tersebut menggambarkan tantangan yang mereka hadapi untuk mempertahankan iman dalam lingkungan yang tidak bersahabat.
Kisah para narapidana Kristen yang menghadapi hambatan dalam mempraktikkan iman mereka karena pembatasan dan penyalahgunaan materi agama oleh orang lain, menjadi tugas kita bersama untuk berdoa dan terus menguatkan mereka.